March 27, 2014

Versi materi oleh Ngadiman


Pertukaran dan Transaksi - Orang dalam memperoleh produk melalui empat cara. Pertama, dengan memproduksi sendiri. Misalnya orang dapat menghilangkan rasa lapar dengan berburu, memancing, atau memetik buah-buahan. Kedua, dengan memaksa. Orang yang lapar dapat merebut atau mencuri makanan dari orang lain. Ketiga, dengan meminta-minta. Orang yang lapar dapat mendekati orang lain dan mengemis minta makanan. Keempat, dengan pertukaran (exchange). Orang yang lapar dapat menawarkan sebuah sumber daya sebagai imbalan atas makanan seperti uang, barang, atau jasa. Pemasaran muncul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran.




Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Terdapat beberapa kondisi agar pertukaran dapat terjadi, yaitu terdapat sedikitnya dua pihak, tiap pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain, tiap pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan, tiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran. Dan yang terakhir, tiap pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran, yang akan membuat mereka lebih baik dari pada sebelum pertukaran. Pertukaran dipersepsikan sebagai proses penciptaan nilai karena pertukaran umumnya membuat kedua belah pihak menjadi lebih baik.

Pertukaran harus dilihat sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu kejadian. Kedua pihak terlibat dalam pertukaran jika mereka berunding dan mengarah ke suatu kesepakatan. Saat dicapai kesepakatan, dapat dikatakan bahwa suatu transaksi telah terjadi. Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih. Terdapat beberapa kondisi dalam transaksi, yaitu sekurang-kurangnya dua benda yang bernilai, persyaratan yang disetujui, waktu persetujuan, dan tempat persetujuan. Biasanya sistem hukum dipakai untuk memperkuat dan memaksa agar pihak yang bertransaksi menaatinya. Tanpa ada hukum perjanjian, orang-orang akan memandang transaksi dengan kecurigaan dan semua pihak akan rugi.

Dalam pemikiran yang paling umum, pemasar berusaha mendapatkan tanggapan perilaku (behavioral response) dari pihak lain. Sebuah perusahaan menginginkan tanggapan berupa pembelian, calon politisi menginginkan tanggapan berupa suara, organisasi social menginginkan tanggapan berupa gagasan. Pemasaran mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan tanggapan yang diharapkan dari audiens yang dituju.

Agar pertukaran dapat berhasil, pemasar menganalisa apa yang diharapkan akan didapatkan dan diberikan oleh tiap pihak dari suatu transaksi. Suatu pertukaran sederhana dapat dipetakan dengan menggambarkan dua pelaku dan keinginan serta penawaran di sekitar mereka. Misalnya perusahaan manufaktur alat-alat berat, melakukan riset atas manfaat yang diinginkan perusahaan konstruksi tertentu saat membeli alat-alat berat. Manfaat ini berupa alat berkualitas tinggi, harga yang wajar, pengiriman yang tepat waktu, persyaratan pembiayaan yang baik, serta onderdil dan pelayanan yang baik. Semua manfaat yang diinginkan ini tidak sama dan dapat berbeda antara pembeli satu dengan yang lain.

Salah satu tugas perusahaan alat-alat berat tersebut adalah menemukan tingkat kepentingan relatif pembeli atas keinginan-keinginan yang berbeda tersebut. Begitu pula bagi perusahaan alat-alat berat juga mengharapkan manfaat yang diinginkan, berupa harga yang baik untuk peralatannya, pembayaran yang tepat waktu, dan berita dari mulut ke mulut yang bagus. Proses untuk mendapatkan syarat yang disepakati bersama disebut negosiasi. Negosiasi mengarah pada persyaratan-persyaratan yang disepakati bersama atau sebuah keputusan untuk tidak melakukan transaksi.

0 komentar:

Post a Comment