August 11, 2012



Versi materi oleh Bondet Wrahatnala


Dalam hidup bermasyarakat manusia membutuhkan seperangkat aturan-aturan atau norma untuk mengatur hubungan antarmanusia. Norma-norma itu dijadikan pedoman bagi anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam lembaga guna memenuhi kebutuhannya itu. Misalnya kebutuhan manusia akan mata pencaharian melahirkan lembagalembaga sosial, seperti industri, perdagangan, koperasi, pertanian, dan lain-lain. Lalu, apakah yang dimaksud dengan lembaga sosial?



1. Pengertian Lembaga Sosial

Pada setiap masyarakat terdapat cara-cara atau tujuan-tujuan yang khusus agar segala sesuatu yang diperlukan manusia dapat dilakukannya atau dipenuhi. Dengan kata lain memberikan kesempatan untuk dapat berusaha secara teratur, sehingga manusia dapat berbuat dan menyatakan perasaannya. Serta agar manusia dapat melakukan kebiasaan-kebiasaannya, yaitu menemukan kesesuaian pendapat dalam menghadapi situasi yang terjadi.

Kita hidup dalam kurun waktu, di mana banyak terjadi usaha-usaha dan ikatan-ikatan baru yang banyak pula dipertemukan dengan berbagai masalah. Kesemuanya ini merupakan lembaga-lembaga yang harus dihadapi dalam jangkauan ketertiban sosial.

Lembaga sosial sering pula disebut sebagai pranata sosial. Secara umum, lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting. Jadi, lembaga sosial adalah proses-proses yang tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan-ketentuan sanksi. Sistem norma itu merupakan hasil proses berangsur-angsur menjadi suatu system yang terorganisasi. Artinya, sistem itu telah teruji kredibilitasnya dan dipercaya sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya agama sebagai lembaga bukanlah sekelompok orang, melainkan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara ibadah, dan pedoman perilaku yang dipercaya penganutnya dapat membawa pada kebaikan dunia dan akhirat.

Dari penjelasan di atas sudah pahamkah kamu mengenai pengertian lembaga sosial? Apabila belum, mari kita simak bersama pengertian lembaga sosial yang diutarakan oleh para ahli sosiologi dan antropologi berikut ini.

a. Robert Mac Iver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

b. Leopold Von Wiese dan Howard Becker
Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya, sesuai dengan minat serta kepentingan individu dan kelompoknya.

c. Koentjaraningrat
Ahli antropologi dari Indonesia ini mengatakan bahwa lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

d. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto memakai istilah pranata sosial dalam melihat lembaga yang intinya adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.

f. W.G. Sumner
Sumner mengungkapkan definisi lembaga sosial sebagai perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.

Setelah memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat ditarik sebuah benang merah bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut ini.

a. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi. Maksudnya sistem norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dan membentuk sebuah institusi dalam sebuah proses yang cukup panjang.

b. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel, seperti telah dibahas pada saat kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma sosial adalah sesuatu yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan juga pola pemikiran seseorang atau sekelompok masyarakat. Dengan adanya suatu perubahan sosial yang sifatnya menyeluruh, maka kemungkinan besar norma sosial juga akan ikut berubah.

c. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana fungsi dari norma itu sendiri, yaitu sebagai pengatur pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat, yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk mencapai keteraturan sosial.



2. Ciri-Ciri Lembaga Sosial

Segala sesuatu di dunia ini memiliki tanda atau ciri untuk membedakan dengan sesuatu yang lain. Begitupun juga lembaga sosial. Menurut Gillin dan Gillin, lembaga social mempunyai ciri-ciri umum, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Merupakan organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga sosial terdiri atas norma-norma, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, dan tata kelakuan yang tergabung dalam suatu kesatuan yang fungsional.

b. Memiliki tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya bahwa suatu norma, adat istiadat, tata kelakuan baru akan menjadi lembaga sosial setelah melalui proses yang membutuhkan waktu yang relatif lama.

c. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. Tujuantujuan itu dimaksudkan agar apa yang dibutuhkan oleh manusia dapat terpenuhi. Contohnya lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, serta mengajarkan berbagai cara hidup dan perilaku yang lebih baik agar mampu menghadapi dan menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman.

d. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial yang bersangkutan. Alatalat perlengkapan itu, misalnya mesin, peralatan, gedung atau bangunan, dan lain-lain. Contohnya dalam lembaga pendidikan, di mana agar proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan adanya alat-alat, seperti meja kursi, ruang kelas, papan tulis, dan buku. Contoh lainnya adalah mesin-mesin pabrik yang dibutuhkan dalam proses produksi.

e. Mempunyai lambang-lambang. Hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga sosial yang bersangkutan. Lambang-lambang ini untuk setiap lembaga sosial tidak sama. Misalnya lambang setiap partai politik yang mempunyai makna tersendiri bagi partai politik tersebut.

f. Mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis. Hal itu dimaksudkan untuk merumuskan tujuan, tata tertib, yang berlaku, dan lain-lain lembaga sosial yang bersangkutan. Tradisi itu sebagai dasar dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.


0 komentar:

Post a Comment