November 26, 2012



Versi materi oleh Bondet Wrahatnala


Observasi adalah suatu aktivitas peneliti melalui proses pengamatan dengan menggunakan pancaindra. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti dan mencatat setiap keadaan yang diamatinya. Dengan observasi peneliti melihat sendiri mengenai segala sesuatu atau segala kejadian yang ada di masyarakat. Untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya mengumpulkan data mengenai aspek tingkah laku manusia atau proses perubahan suatu hal yang tampak, observasi merupakan instrumen yang tepat atau baik. Kita mengenal beberapa jenis observasi sebagai instrumen pengumpulan data, yaitu observasi langsung, tidak langsung, sistematis, dan nonsistematis.



1) Observasi Langsung (Direct Observation)

Pada kegiatan observasi langsung, peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan atau fenomena yang terjadi di sana. Dengan begitu, peneliti dapat lebih mengenal karakteristik lokasi, fenomena, dan juga subjek penelitian, dalam hal ini adalah masyarakat yang hendak diteliti. Observasi langsung ini dapat kita bedakan atas observasi berperan serta dan observasi tidak berperan serta.

a) Observasi Berperan Serta (Participant Observation)
Dalam observasi ini, pengamat atau peneliti berbaur dengan anggota masyarakat, dan seolah-olah dia adalah anggota masyarakat tersebut. Pengamat tidak memberi batasan bahwa ia adalah seorang peneliti yang hendak menggali data di lokasi tersebut. Ini merupakan keuntungan dari jenis observasi berperan serta karena proses wawancara atau pengamatan terhadap hal-hal yang sifatnya penting sangat mudah untuk dilakukan, karena telah terjadi pembauran dengan masyarakat setempat.

b) Observasi Tidak Berperan Serta (Nonparticipant Observation)
Observasi ini berarti bahwa seorang pengamat melakukan observasi langsung, tetapi tetap member batasan bahwa dia adalah seorang peneliti atau pengamat yang berdiri di luar sistem. Pengamat tetap berada sebagai pengamat untuk melakukan observasi terhadap fenomena yang hendak diteliti. Dalam melakukan observasi pengamat tidak berbaur dengan masyarakat yang ada dalam sasaran penelitian.



2) Observasi Tidak Langsung (Indirect Observation)

Observasi tidak langsung merupakan kegiatan pengamatan yang tidak dilakukan pada tempat atau lokasi yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan media, seperti internet, media cetak, rekaman audio visual, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang memiliki latar permasalahan yang sama dengan yang akan diteliti.



3) Observasi Sistematis (Systematic Observation)

Observasi sistematis adalah kegiatan pengamatan di mana pengamat dalam proses pengamatannya menggunakan instrumen seperti tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara, dan agenda yang berisi fenomena yang diamati, sehingga peneliti hanya tinggal membubuhkan



4) Observasi Nonsistematis (Nonsystematic Observation)

Observasi ini merupakan kegiatan pengamatan di mana pengamat dalam proses pengamatannya tidak menggunakan instrumen pengamatan. Pengamat hanya mengandalkan pancaindranya untuk melihat dan menyaksikan fenomena yang akan dijadikan sasaran penelitian, tanpa menggunakan alat bantu observasi.

Menurut S. Nasution, dalam observasi perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini.
1) Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
2) Harus ditentukan subjek mana yang akan diobservasi.
3) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan yang relevan dengan tujuan penelitian.
4) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data.
5) Harus diketahui bagaimana cara mencatat hasil observasi.

0 komentar:

Post a Comment