August 9, 2013

Versi materi oleh Dibyo S


1. Pembagian Laut Menurut Letaknya

Menurut letaknya laut dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu laut pedalaman, laut tepi, dan laut pertengahan.

a. Laut Pedalaman

Laut pedalaman, yaitu laut yang letaknya di tengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contoh: Laut Hitam, Laut Baltik, dan Laut Kaspi.

b. Laut Tepi

Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua, seolah-olah terpisah dari samudera luas karena terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah.
Contoh: Laut Ochotsk, terhalang oleh Jazirah Kamsyatka dan Kepulauan Kurillen; Laut Bering, terhalang oleh Kepulauan Alenton; Laut Utara, terhalang oleh Kepulauan Inggris; Laut Cina Selatan, terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia; Laut Jepang, yang terhalang oleh Kepulauan Jepang.

c. Laut Pertengahan

Laut pertengahan, yaitu laut dalam yang terletak di antara dua benua, yang memiliki gejala-gejala gunung api dan mempunyai pulaupulau.
Contoh: Laut Karibia dengan gugusan pulau-pulau Antilen Besar; Laut pertengahan Australia-Asia, dengan gugusan Kepulauan Indonesia; Laut Tengah dengan gugusan pulau-pulau Yunani; Laut Es Utara dengan gugusan Kepulauan Spitsbergen.



2. Pembagian Laut Menurut Terjadinya

Menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Laut transgresi, 
yaitu laut yang terjadi karena suatu dataran rendah yang digenangi air laut atau disebut juga laut genangan.
Contoh: Laut Jawa, Laut Arafura, dan Laut Timor.
b. Laut ingresi, 
ialah laut dalam yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun.
Contoh: Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Maluku.
c. Laut regresi, 
adalah laut yang keadaan airnya turun akibat naiknya daratan. Dapat juga terjadi karena penurunan permukaan laut, sedangkan daratannya tetap.
Contoh: Selat Makasar, Laut Flores, Dangkalan Sunda, dan Dangkalan Sahul.



3. Pembagian Laut Menurut Kedalamannya

Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut.

a. Zona litoral atau jalur-pasang, 
yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara pasang naik dan pasang surut.
b. Zona epineritik, 
yaitu bagian cekungan lautan di antara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).
c. Zona neritik, 
yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 - 200 m.
d. Zona batial, 
yaitu bagian cekungan yang dalamnya antara 200 - 2.000 m.
e. Zona abisal, 
yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 m.

Setiap jalur tersebut biasanya mempunyai ciri-ciri persekutuhan hidup jasad-jasad tertentu sehingga dengan menggunakan fosil-fosil yang ditemukan dapat direkonstruksi keadaan daerah itu seperti semula.



0 komentar:

Post a Comment