October 29, 2013



1. Perkembangan kebudayaan manusia Indonesia dibagi menjadi 4 masa, yaitu:
a. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
b. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
c. Masa bercocok tanam
d. Masa perundagian

2. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba hidup sangat sulit karena keadaan alam masih belum stabil dan selalu berpindah-pindah. Mereka telah mulai lebih lama tinggal di pantai dan di pedalaman.

3. Masa bercocok tanam masyarakat telah mulai menetap dan hidup lebih teratur dalam kelompokkelompok yang lebih besar, misalkan klan dan marga. Masyarakat juga sudah hidup di perkampungan kecil dengan membentuk suatu organisasi yang bersifat chiefdoms atau masyarakat yang sudah menetap.

4. Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah.

5. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran sebagai tempat untuk mencari makanan. Pada masa ini manusia purba belum mengenal alat pelayaran sungai. Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah melakukan usaha pertanian secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah dengan cara membakar hutan terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dan ditebarkan benihbenih tanaman. Pada masa perundagian, dalam masyarakat timbul golongan-golongan para ahli dalam mengerjakan kegiatan tertentu.

6. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ternyata telah menghasilkan budaya yang belum ada pada masa sebelumnya, seperti lukisan-lukisan di dinding di gua-gua tempat tinggal mereka atau di dinding karang. Masyarakat masa bercocok tanam sudah memperhatikan tentang kesenian, misalnya ditemukannya kulit kerang yang digunakan sebagai kalung, gelang-gelang dari batu indah dan manik-manik. Pada masa perundagian seni kerajinan muncul dalam bentuk perhiasan, bendabenda upacara, dan benda-benda keperluan sehari-hari.

7. Pada kehidupan berburu dan meramu pada tahap awal, penguasaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana dan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia pada saat itu. Pada masa bercocok tanam, teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat setelah ditemukannya teknik peleburan, percampuran, penempaan, dan pencetakan logam. Pada zaman perundagian ini, dikenal teknik pembuatan alat-alat dari logam yaitu: a) a cire pedue dan b) cetakan dua setangkap terbuat dari tanah liat basah.

8. Pada masa berburu dan mengumpulkan manakan, manusia purba telah percaya adanya kekuatankekuatan gaib, seperti animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada masa bercocok tanam, kepercayaan manusia purba masih bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme, tetapi sudah lebih meningkat dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa arwah nenek moyang mempunyai pengaruh besar terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya.

9. Kebudayaan Bascon-Hoabinh berasal dari zaman sekitar tahun 2.000 SM yang sisa-sisanya banyak ditemukan dalam bentuk kapak persegi dan kapak lonjong yang terbuat dari batu yang dihias dan diupam sangat halus. Di daerah Dongson di sekitar Teluk Tongkin terdapat sisa-sisa peninggalan jenis kebudayaan yang berupa benda-benda terbuat dari perunggu seperi bejana-bejana perunggu, berjenis-jenis kapak corong, genderang atau moko sebagai bunyi-bunyian untuk upacara dan bendabenda perhiasan dari perunggu. Di wilayah India berkembangan kebudayaan yang sangat tinggi.

10. Benda-benda yang dihasilkan pada masa perundagian, antara lain gerabah, kapak corong, kapak perunggu, bejana perunggu, nekara perunggu, patung-patung perunggu, gelang dan cincin perunggu, benda-benda perunggu lainnya, manik-manik, dan benda-benda besi.

0 komentar:

Post a Comment