November 10, 2013

Versi materi oleh Marwan S


Kajian mengenai manusia awal yang mendiami kepulauan Indonesia merupakan hal yang menarik dan penuh perdebatan. Berbagai pendapat atau teori muncul yang berhubungan dengan keberadaan manusia Indonesia. Perbedaan pendapat atau teori ini berkembang sejalan dengan kemampuan para ahli untuk menafsirkan hasil-hasil temuan mereka di kepulauan Indonesia.


1. Teori Von Heine Geldern

Berdasarkan teori Von Heine Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai datang di kepulauan Indonesia kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan Timur dan peninggalan-peninggalannya merata di bagian timur Negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalah bangsa

Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukan adanya bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini adalah Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.

Geldern juga melihat bahwa kapak persegi panjang yang ada di Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). Jadi, Geldern berpendapat, kapak itu berasal dari Yunan bersama-sama dengan manusianya ke Nusantara, kemudian tinggal menetap dan menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Tapi ada kemungkinan lain yaitu kapak itu dibawa orang Yunan ke Indonesia dan di Nusantara sudah menetap orang-orang Indonesia, mereka memperkenalkan kapak itu lalu orang Yunan itu kembali ke negerinya.



Pada dasarnya, evolusi berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Teori evolusi mengkaji perkembangan menusia berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang lebih sempurna. Jadi, segala sesuatu itu berangsurangsur dengan sendirinya. J.B. Lamarck (1774-1829) seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan. Menurut J.B. Lamarck, kehidupan berkembang dari tumbuhtumbuhan menuju binatang dan kemudian menuju manusia.

Kemudian Charles Darwin (1809-1882) meneruskan teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan ‘On the Origin of Species by means of Natural Selection’, yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.


3. Teori H. Kern

H. Kern (1889) meninjau dari segi bahasa. Menurutnya melalui berbagai keterangan mengenai bahasa-bahasa Melayu Polinesia diceritakan tentang adanya kesamaan bahasa di pulau yang tersebar dari Pulau Madagaskar sampai Pulau Paskah yang meliputi 133 jenis bahasa. Banyaknya pulau yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan dari luar suku bangsa tersebut menggunakan bermacam-macam bahasa sehingga oleh Kern dianggap sebagai populasi dan diambil sampelnya. Jadi, beberapa bahasa dibandingkan dengan pengelompokkan. Tetapi di kepulauan yang tersebar di wilayah yang tersebut di atas ada satu bahasa rumpun, yaitu bahasa Austronesia.

Dasarnya sama dengan pemakaian bahasa tetap di kepulauan dan bahasa di Asia daratan. Berdasarkan bahasa petunjuk itu berasal bahasa itu harus dicari di Selat Malaka di pantai bagian selatan Asia, yaitu Indonesia. Di pulau-pulau Nusantara asalnya satu, yaitu Austronesia. Bangsa yang menggunakan bahasa yang tinggal di sebelah utara Selat Malaka seperti Campa, Kamboja. Dengan demikian, bangsa kita berasal dari daerah Asia, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Melayu lalu ke Sumatera, Jawa dan menyebar ke kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, ke Madagaskar dan Taiwan/Formosa.




Di lihat dari pandangan keagamaan, Tuhan yang menciptakan dan memberikannya kepada manusia hidup dan kehidupan, yang pada hakikatnya untuk menjalankan rencana-Nya yang besar. Tuhan menciptakan manusia yang pertama adalah sama seperti manusia yang sekarang. Proses penciptaan manusia merupakan bagian terpentingan dari proses penciptaan alam berserta isinya. Alam diciptakan Tuhan dalam enam masa, dua masa untuk menciptakan langit, dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa untuk memberkati bumi dan menentukan makanan bagi penghuninya. Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa itu. Diduga enam masa itu merupakan enam tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia.

0 komentar:

Post a Comment