March 7, 2012




Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam suatu struktur sosial pada masyarakat.

Mobilitas sosial secara umum dapat dibedakan atas mobilitas fisik, mobilitas horizontal (intragenerasi dan antargenerasi), dan mobilitas vertikal (naik dan turun, serta intergenerasi dan antargenerasi).

Faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial, di antaranya adalah status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, motif keagamaan, keadaan demografi, dan keinginan melihat tempat lain, kondisi geografis, situasi psikologi sosial, dan situasi lingkungan pekerjaan.

Konsekuensi positif mobilitas sosial antara lain sebagai berikut.
– Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapannya.
– Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan yang diinginkannya atau dapat meningkatkan kedudukan sosialnya dalam masyarakat.
– Memberikan dorongan atau rangsangan kepada warga masyarakat, individu maupun kelompok untuk bekerja lebih baik dan sempurna.
– Mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

Konsekuensi negatif mobilitas sosial antara lain urbanisasi, kawasan slum di kota, pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan konflik.


Tujuan mempelajari mobilitas sosial adalah untuk mendapatkan keterangan-keterangan tentang kelanggenggan dan keluwesan struktur sosial pada suatu masyarakat

0 komentar:

Post a Comment