July 6, 2012




Pada abad ke-19, lahirlah paham-paham baru: nasionalisme, liberalisme, sosialisme, komunisme, demokrasi, dan pan-Islamisme. Di antara paham-paham tersebut ada yang sejalan, ada pula yang bahkan bertentangan sama sekali. Pada perkembanganya, paham nasionalismelah yang berhasil menumbangkan kaum kolonialis-imperialis Barat di bumi Asia dan Afrika. Nasionalisme, sebagai paham yang menghendaki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, akhirnya mampu membawa keluar bangsa-bangsa Asia-Afrika dari penjajahan Barat.

Pada umumnya kemerdekaan suatu negara diperoleh dengan penuh perjuangan. Hal ini terjadi pada bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, negara-negara tersebut secara perlahan-lahan dapat terbebas dari belenggu penjajahan.

Demikian yang terjadi di India, mulai saat masuknya EIC pada abad ke-16 selalu disambut dengan peperangan dari pihak pribumi yang tidak ingin daerahnya dikuasai oleh pihak asing. Begitupun di Mesir, Cina dan Filipina, banyak sekali perlawananperlawanan untuk menentang penjajah bahkan sampai mengorbankan ribuan nyawa sekalipun sebagai akibat pemahaman masing-masing terhadap nasionalisme.

Sementara itu, paham liberalisme di Indonesia melahirkan keuntungan tersendiri, yaitu adanya Politik Etis Trias Van de Venter tentang edukasi, irigasi, emigrasi. Dari Politik Etis itulah berdirinya sekolah-sekolah. Dari sekolah-sekolah tersebut lahirlah pemikiran-pemikiran tentang nasionalisme yang mengemukakan tentang pentingnya persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan langkah awalnya adalah dibentuklah organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti Budi Utomo.

Selanjutnya pada 20 Mei 1908 di Jakarta H.O.S Cokroaminoto mendirikan organisasi Islam yang bermula bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) diubah menjadi Sarekat Islam (SI) tanggal 25 Desember 1912. Selain itu terdapat pula organisasi yang di prakarsai oleh tiga orang pelajar yakni Dowes Dekker, Soewardi Soeryaningrat dan dr Tjipto Mangoenkoesoemo yang bernama Perhimpunan Indonesia, selanjutnya berdiri organisasi-organisasi yang tujuan utama jelas yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia seperti, PNI didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno.

Parindra didirikan oleh dr Soetomo pada tanggal 26 Desember 1935. Pada 23 Mei 1920 didirikan Partai Komunis Indonesia. Selain organisasi gerakan nasional juga menghasilkan lahirnya para tokoh wanita yang berjuang untuk meningkatkan derajat kaumnya dalam kehidupan masyarakat. Selain itupula lahirlah pers yang berbentuk majalah dan surat kabar yang dikelola oleh pribumi dan berfungsi untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya persatuan dan informasi-informasi lain yang menunjang terhadap proses menuju kemerdekaan.

0 komentar:

Post a Comment