October 18, 2012

Versi materi oleh Eni A dan Tri H 


Software Keluaran Data SIG Suatu skala peta sering ditentukan berdasarkan kebutuhan pengguna peta dan media cetak peta. Proses penentuan skala ini bisa dilakukan dengan menggunakan Software Arc View maupun Arc Info. Tetapi, para ahli SIG saat ini memilih menggunakan Software Arc View untuk layout peta.

Dengan menggunakan software ini, skala peta dapat ditentukan secara otomatis maupun secara manual. Salah satu syarat peta dapat ditentukan skalanya dalam software ini adalah peta harus mempunyai koordinat meter atau sesuai dengan kenyataan di muka Bumi. Langkah-langkah bagaimana menentukan koordinat pada Software Arc View dapat kamu lihat pada gambar berikut.







Setelah peta mempunyai skala, peta itu pun siap untuk dilayout. Pada prinsipnya layout di dalam Arc View dilakukan dengan memanggil layer-layer peta yang ingin ditampilkan. Contohnya untuk membuat peta tematik. Kita panggil terlebih dahulu layer peta yang umum, seperti batas administrasi atau batas wilayah pemetaan, jalan, sungai, dan sebagainya. Nah, setelah itu baru dilakukan pemanggilan peta dengan layer tematik. Hal ini sesuai dengan tujuan pembuatan peta tematik.

Oleh karena ingin menonjolkan tema tertentu, peta yang sesuai tema tersebut dipanggil paling akhir. Selain itu, ukuran kertas pada saat akan mulai layout harus ditentukan. Kesemuanya proses layout ini dapat dilakukan dengan menu layout pada Software Arc View. Mungkin kamu bingung dengan uraian-uraian mengenai layout ini. Nah, agar kamu lebih memahami mengenai proses layout, cermati gambar berikut.


1) Penentuan ukuran kertas untuk media cetak peta.




2) Pengaturan ukuran sesuai dengan rencana layout.




3) Penentuan nama peta yang di-layout serta ukuran spasi untuk kedetailan layout.




4) Memanggil dan mengatur layer atau tema peta yang akan menjadi komponen pada peta tematik.




5) Membuat komposisi peta dengan fasilitas menu layout.




Melalui proses ini, peta siap dicetak dan digunakan oleh pengguna data. Pada subsistem penggunaan data inilah orang awam dapat benar-benar merasakan betapa bermanfaatnya sebuah produk dari SIG. Seperti peta di samping.




Peta di samping merupakan salah satu contoh produk dari SIG. Berbagai data dikumpulkan untuk membuat peta tersebut. Mulai dari data wilayah administrasi, data zona subduksi, lempeng tektonik hingga data persebaran kekuatan gempa di berbagai tempat di wilayah tersebut. Banyak manfaat yang bisa diambil dari adanya peta hasil olahan SIG.


Antara lain kita bisa mengetahui batas lempeng tektonik dan zona subduksi yang menyebabkan suatu daerah rawan terhadap gempa tektonik. Bahkan, persebaran kekuatan gempa di berbagai tempat bisa diketahui. Jika informasi pada peta ini disosialisasikan ke masyarakat awam, pasti akan membantu menanamkan sikap waspada kepada mereka terhadap bahaya gempa bumi yang mengancam.

Tidak hanya itu, persebaran kekuatan gempa di berbagai tempat bisa kita ketahui sehingga dampak kerusakan pun bisa diprediksi. Selain itu, SIG bisa menjadi alat yang sangat penting dalam pengambil keputusan guna pembangunan berkelanjutan. Mengapa bisa dikatakan begitu? Karena SIG mampu memberikan informasi pada pengambilan keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan.

Contohnya dengan peta zona rawan gempa bumi yang telah disajikan. Peta tersebut membantu pemerintah dalam mengalokasikan dana anggaran perbaikan kerusakan akibat gempa maupun pengalokasian dana bantuan bencana gempa.

Wah, ternyata banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari penerapan SIG. Mengapa? Karena tingkat ketelitian sistem informasi dalam SIG sangat diutamakan. Faktor inilah yang menjadi pendorong semakin berkembangnya teknologi SIG yang dari waktu ke waktu terus mengalami perbaikan. Bagaimana perkembangan teknologi SIG? Dahulu SIG diawali dengan cara konvensional. Lalu, bagaimana SIG secara konvensional? Nah, hal itulah yang akan kita pelajari pada subbab berikut

0 komentar:

Post a Comment