October 15, 2014

Perjuangan indonesia merebut irian barat

Versi materi oleh D Endarto


Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat - Bangsa Indonesia yang mempunyai kepribadian Pancasila dalam kehidupan seharihari maupun dalam pergaulan antarbangsa, selalu menjujung tinggi hak asasi manusia serta mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menghadapi persoalan, termasuk dalam menyelesaikan masalah Irian Barat dengan Belanda. 


Imperialis Belanda sebenarnya masih ingin menjajah Indonesia yang subur makmur dan kaya akan hasil bumi, maka dengan dalih memperjuangkan kemerdekaan Irian Barat lepas dari pemerintah Republik Indonesia, Belanda selalu menunda untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Oleh karena sikap Belanda yang demikian, maka dalam rangka merebut kembali Irian Barat bangsa Indonesia melakukan perjuangan baik perjuangan diplomasi maupun perjuangan secara radikal.



PERJUANGAN SECARA DIPLOMASI


Usaha membebaskan Irian Barat melalui jalan diplomasi dimulai sejak kabinet pertama pada masa kabinet parlementer dan secara terus-menerus telah dijadikan program oleh setiap kabinet. Namun usaha itu telah mengalami kegagalan sebagai akibat sikap Belanda yang tetap menginginkan menguasai wilayah Irian. Bahkan pada bulan Agustus 1952, pemerintah Belanda dengan persetujuan parlemennya secara sepihak memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah kerajaan Belanda. Pihak Indonesia membalas tindakan Belanda itu pada bulan April 1953 dengan menghapuskan misi militer Belanda.

Setelah usaha-usaha diplomasi secara bilateral tidak berhasil, Kabinet Ali Sastroamijoyo membawa masalah Irian Barat ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun usaha ini pun mengalami kegagalan. Kabinet Burhanuddin Harahap meneruskan usaha kabinet yang digantikannya melalui sidang Majelis Umum PBB. Pihak Belanda menanggapi dengan pernyataan bahwa Irian Barat adalah masalah bilateral antara Indonesia dan Belanda. Di samping itu pemerintah Republik Indonesia dalam pembebasan Irian Barat dilakukan melalui forum-forum solidaritas Asia Afrika, seperti dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung.



PERJUANGAN SECARA RADIKAL


Usaha-usaha pembebasan Irian Barat melalui diplomasi bilateral dan Internasional ternyata juga tidak membawa hasil. Oleh karena itu pemerintah Republik Indonesia mengambil sikap radikal terhadap pemerintah Belanda, yaitu:
1. Pada tahun 1954 Indonesia Membatalkan Ikatan Uni Indonesia-Belanda
2. Pembatalan Hasil KMB
3. Rapat Umum dan Pemogokan Total Buruh
4. Pengambilalihan Perusahaan Belanda di Indonesia
5. Pembentukan Provinsi Irian Barat di Soasio
6. Pemutusan Hubungan Diplomatik



PERJUANGAN SECARA BERSENJATA


Setelah langkah diplomasi dan radikal belum berhasil, maka pemerintah memutuskan perjuangan bersenjata untuk merebut Irian Barat, yaitu dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Pembentukan Tri Komando Rakyat
2. Pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat



PERSETUJUAN NEW YORK


Ketegangan antara Indonesia dan Belanda terjadi pada fase infiltrasi. Oleh sebab itu untuk mencegah meletusnya pertempuran, atas prakarsa seorang diplomat Amerika Serikat bernama Ellsworth Bunker mengusulkan adanya penyelesaian damai. Karena diusulkan oleh Bunker, maka disebut sebagai Rencana Bunker.



PENENTUAN PENDAPAT RAKYAT/PEPERA


Sebagai tindak lanjut Persetujuan New York, Irian Barat secara resmi masuk ke wilayah RI pada tanggal 1 Mei 1963. Serah terima dari UNTEA kepada Republik Indonesia dilakukan di Kota Baru (Holandia). Pada masa transisi tersebut di Irian Barat dibentuk pasukan keamanan PBB dengan nama United Nations Security Force (UNSF) yang dipimpin oleh Brigjen Said Uddin Khan dari Pakistan. Selanjutnya pada tahun 1969 segera diselenggarakan “act of choice” atau Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)



Sekian Materi mengenai Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment