Versi materi oleh Triyono Siwito dan Wawan Darmawan
1) Patung Bercorak Hindu
Patung Hindu biasanya
berwujud dewa-dewi, raja, dan mahluk mistik
seperti makara. Patung raja biasanya tidak ditampilkan sebagaimana adanya
melainkan menyerupai dewa atau dewi tertentu yang diidentikkan dengan raja
bersangkutan, misalnya:
(a) Patung dewa-dewi, misalnya Trimurti dan Durga. Pada patung Trimurti, patung Siwa biasanya tampak lebih dominan. Dewa ini ditampilkan dalam beragai wujud antara ain mahaguru, mahakala, dan bhairawa;
(b) Patung Airlangga (Medang Kamulan)
dalam wujud Wisnu sedang menunggang burung Garuda;
(c) Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi
Pajnaparamita;
(d) Patung Kertanegara dalam wujud Joko
Dolok dan Amoghapasya;
(e) Patung Kertarajasa (Raden Wijaya)
dalam wujud Dewa Siwa;
(f) Patung Dwarapala atau Batara Kala
dalam wujud raksasa memegang gada.
2) Patung Bercorak Buddha
Umumnya patung-patung bercorak Buddha
berwujud Sang Buddha dalam berbagai posisi, meski ada juga sejumlah patung Bodhisattva. Patung Sang Buddha tampil dalam
berbagai posisi dengan sikap tangan (mudra) menghadap arah mata angin tertentu.
Sikap tangan Sang Buddha tersebut
mengandung makna tersendiri, yaitu:
(a) Arca Aksobhya dengan sikap bumisparca-mudra yaitu sikap tangan menyentuh bumi
sebagai saksi. Arca menghadap ke timur.
(b) Arca Ratnasambhawa dengan sikap wara-mudra, yaitu sikap tangan memberi anugerah.
Arca menghadap selatan.
(c) Arca Amithaba dengan sikap dhyana-mudra, sikap tangan bersemadi. Arca
menghadap ke barat.
(d) Arca Amogashidi, sikap abhaya-mudra, sikap tangan menenteramkan. Arca
menghadap utara.
(e) Arca Wairicana, sikap dharmacaraka-mudra, sikap tangan memutar rodadharma. Arca tersembunyi dalam stupa.
0 komentar:
Post a Comment