Pembelajaran Kurikulum 2013 di Tahun Pelajaran Baru Efektif Sejak Hari Ini - Bandung, Kemdikbud – Pada tahun pelajaran 2014/2015 ini, sekolah-sekolah di Kota Bandung memulai pembelajaran Kurikulum 2013 secara efektif sejak hari ini, Selasa (5/8/2014). Pembelajaran efektif ini berlangsung setelah sekolah libur dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Sebelum libur, tahun pelajaran baru yang dimulai pada Senin, 14 Juli 2014 yang lalu, siswa tetap masuk sekolah selama satu minggu. Waktu ini dimanfaatkan sekolah untuk mengenalkan konsep Kurikulum 2013 kepada siswa, selain diisi pula dengan pesantren kilat.
Kepala SD Negeri Cijawura, Bandung, Kudi Rukadi mengatakan, tidak hanya siswa, orang tua juga dikenalkan tentang Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Hal ini dilakukan agar orang tua tidak bingung dengan pembelajaran baru ini.
“Meskipun tahun lalu sekolah kami tidak ditunjuk sebagai sekolah piloting, namun, kami sudah mengenalkan sedikit demi sedikit konsep tematik kepada siswa. Jadi saat tahun ini sekolah kami benar-benar menerapkan Kurikulum 2013, siswa dan guru sudah dapat menerima dengan baik,” ujar Kudi di ruang kerjanya, Selasa (5/8).
Menurut Kudi, pembelajaran Kurikulum 2013 tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa berlangsung di luar kelas atau lingkungan sekitar sekolah. Ini untuk mengenalkan kepada siswa bahwa belajar dapat dilakukan di mana saja. Tidak melulu di dalam ruangan. “Jadi bukan pembelajaran 7 x 8 meter (ukuran ruang kelas),” katanya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Buahbatu 1 dan 3, Bandung, Ulan Sumilan menuturkan, sekolahnya sudah benar-benar siap memberikan pembelajaran Kurikulum 2013 kepada peserta didik. Seluruh guru sasaran yang ada di sekolahnya sudah mendapatkan pelatihan. Buku Kurikulum 2013 juga sudah diterima sekolah sejak Juni 2014 yang lalu.
“Kemarin siswa masuk hanya diisi dengan acara halal bi halal, silaturahim. Hari ini, pembelajaran Kurikulum 2013 sudah berlangsung,” ucap Ulan.
Ia mengaku menyambut baik kurikulum ini karena siswa tidak terbebani. Sebaliknya siswa dapat lebih menikmati pembelajaran, karena dilakukan dengan cara menyenangkan dan banyak pula diisi dengan lagu-lagu. (Ratih Anbarini/Pengunggah: Erika Hutapea)
Sumber : FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
0 komentar:
Post a Comment