June 26, 2012


Versi materi oleh Triyono Suwito dan Wawan Darmawan


Kebangkitan nasionalisme yang muncul di benua Asia dan Afrika secara tak langsung berkaitan erat dengan kebangkitan nasional di Indonesia. Atas dasar kesamaan nasib, sama-sama dijajah bangsa Barat, bangsa Jepang, Cina, Mesir, India-Pakistan, Turki melalui perjuangan masing-masing mampu memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Melihat kenyataan tersebut, timbullah kesadaran dan rasa percaya diri untuk bangkit melawan penjajahan melalui organisasi sosial-politik.

Kebangkitan Bangsa Turki

Bangsa Turki merupakan bangsa yang berasal dari Asia Tengah. Islam masuk ke Turki pada masa kekuasaan Bani Umayyah dan Abassiyah. Berdirinya Kerajaan Usmani (Ottoman) terjadi ketika berlangsungsnya pergolakan antara Dinasti Seljuk Turki dengan pasukan Mongol pada tahun 1290. Berkembangan dengan pesat karena memiliki tentara Yanisari yang merupakan tentara andal dengan didikan khusus. Mereka berasal dari anak-anak Kristen.


Pada 1453 Konstantinopel, ibukota Romawi Timur jatuh ke tangan Turki. Puncak kebesaran Turki terjadi pada masa pemerintahan Raja Sulaiman I (1520 – 1566), yang daerah kekuasaannya meliputi Asia Barat, Asia Tengah, Persia, Balkan, Rusia Selatan, dan seluruh pantai utara Afrika dari Somalia sampai Aljazair.

a. Kemunduran Kekuasaan Usmani-Ottoman

Turki mengalami kemunduran karena munculnya perang saudara yang saling berebut kekuasaan. Sehingga pada abad ke-19 mendapat julukan The Sick Man from Europe, karena daerah kekuasannya semakin lama semakin tidak terurus yang memberikan kesempatan untuk memerdekakan diri.

b. Lahirnya Gerakan Nasionalisme Turki

Diawali dengan munculanya gerakan Turki Muda, yang dipimpin oleh Kemal Pasha, Rashid Pasha, Fuad, Mamik Kemal, dan Ali Pasha. Lahir sebagai reaksi terhadap Sultan Hamid II yang absolut. Sifat gerakannya sangat revolusioner.

Ketika Turki kalah dalam perang di Balkan maka gerakan Turki Muda mengadakan kudeta tahun 1913, yang dipimpin oleh Anwar Bey. Pemerintah dipagang oleh Anwar Bey, sedangkan Sultan hanya sebagai lambang yang hanya mengurusi kegamaan.

Dalam Perang Dunia I Turki memihak pada Jerman karena berselisih dengan Rusia yang menjalankan Politik Air Hangat. Terjadilah perang di Dardanella antara Turki dengan Sekutu. Dardanella dapat dipertahankan oleh Turki, di bawah komando Kemal Pasha, yang disebut Pahlawan Gallipoli.

Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Kemal Pasha menjadi Presiden Republik Turki. Programnya adalah untuk memodernkan Turki dengan program-program:
(1) menyusun UUD baru;
(2) melaksanakan ekonomi Etatisme, yaitu produksi yang menyangkut kepentingan rakyat banyak diatur pemerintah dan swasta tetap diberi peranan;
(3) huruf Arab diganti oleh huruf Latin;
(4) melaksanakan pemerintahan sekuler (tempat ibadah hanya sebagai pusat kegiatan agama);
(5) pengadilan agama dilarang dan diganti dengan system pengadilan modern.
(6) dilarang poligami;
(7) pakaian tradisional diganti dengan pakaian barat;
(8) setiap orang diwajibkan memiliki nama keluarga

Salah satu perubahan yang paling mendasar yang dilakukan oleh Mustafa Kemal adalah dihilangkannya peranan agama dalam kehidupan kenegaraaan dan kehidupan keseharian. Pemakaian huruf Arab digantikan dengan huruf Latin, bahkan bunyi adzan pun diubah ke dalam bahasa setempat. Perubahan-perubahan tersebut memang mempengaruhi Turki, namun perubahan itu juga menyakiti umat Islam yang ingin mempertahankan agamanya menjadi prinsip hidup.

Setelah Kemal Ataturk meninggal pada 1938, digantikan oleh Ismet Inonu. Pada waktu itu timbul perlawanan dari kaum intelektual Islam. Mereka menentang moderenisasi ala Barat. Dalam PD II, Turki tidak melibatkan diri. Namun, menjelang usainya perang Turki bergabung dengan Amerika Serikat. Uni soviet menuntut sebagian wilayah Turki sebelah barat dan meminta izin Turki untuk mendirikan pangkalan militernya di sepanjang teluk.

Untuk mengatasinya Turki meminta bantuan militer Amerika Serikat dan sebagai imbalannya, Amerika Serikat mendapat izin mendirikan pangkalan militer. Setelah Perang Dunia II selesai, para pemimpin Turki berusaha memodifikasi konsep pembaharuan Kemal Pasha dengan cara menggali nilai-nilai Islam sambil tetap menentang imperialisme Barat.

Pada 1950 diadakan pemilihan anggota parlemen. Partai Demokrat berhasil mengalahkan Partai Republik yang didirikan Kemal Ataturk. Dengan kemenangan ini Celal Bayar duduk sebagai presiden dan Adnan Menderes sebagai perdana menteri. Sepuluh tahun kemudian timbul kekacauan politik di dalam negeri yang menyebabkan kelompok militer turun tangan dan mengambil alih kendali kekuatan.

Kebijaksanaan Bayar dianggap terlalu jauh menyimpang dari prinsip-prinsip dasar yang diletakkan oleh Ataturk. Adnan Menderes diganjar hukuman gantung dan Presiden Bayar dihukum seumur hidup, namun akhirnya dibebaskan.

Tahun 1961 Turki memberlakukan konstitusi baru untuk pertama kali Turki mengadakan pemilihan umum yang bebas. Sekalipun tidak berhasil mendapat suara mayoritas, Partai Republik berhasil memenangkan pemilihan ini. Tahun 63 Yunani mengklaim Siprus sebagai wilayahnya. Akibatnya timbul perselisihan dengan Turki. Perang dapat dihindari setelah PBB turun tangan.

Namun, setahun kemudian Yunani mengirimkan tentaranya ke Siprus dan mendirikan pemerintahan sendiri, sehingga menyebabkan pertempuran dengan tentara Turki. Tahun 1978 embargo ini dicabut. Menjelang tahun 1980 timbul lagi kerusuhan politik di dalam negeri yang menyebabkan kalangan militer mengambil alih lagi kekuatan politik. Konstitusi baru diberlakukan lagi tahun 1982. Setahun kemudian Turki mengadakan pemilu yang akhirnya dimenangkan oleh Partai Mother Land.

0 komentar:

Post a Comment