October 30, 2014

10:24 PM
masa pra g 30 s/pki

Versi materi oleh D Endarto


Masa Pra G 30 S/PKI - Pada masa demokrasi terpimpin lembaga-lembaga negara harus berintikan Nasakom, maka telah terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Ditetapkannya Manipol sebagai satu-satunya revolusi Indonesia, akhirnya dimanfaatkan oleh PKI untuk mengesampingkan Pancasila seperti yang dinyatakan oleh pimpinan PKI. D.N. Aidit bahwa “Pancasila dibutuhkan hanya alat pemersatu. Jika rakyat sudah bersatu, maka Pancasila tidak diperlukan lagi “.

Dengan pernyataan tersebut, jelas bahwa PKI bertujuan menggeser dasar negara Pancasila dan menggantikan dengan dasar komunisme. PKI kemudian semakin giat menyusun kekuatan untuk mempersiapkan pemberontakan dan pengkhianatan. Persiapan-persiapan dilakukan baik ke dalam maupun ke luar. Tindakan ke luar negeri berusaha untuk membelokkan politik luar negeri yang bebas dan aktif yang condong ke blok komunis, sedangkan tindakan ke dalam negeri meliputi berbagai bidang.,


a. Bidang Politik dan Militer
1) TNI dipandang PKI sebagai penghalang utama dalam mencapai tujuannya, maka PKI mengadakan pengacauan-pengacauan terhadap rakyat yang dikenal dengan aksi sepihak. Hal ini dilakukan untuk menguji kekuatan TNI. Aksi sepihak ini dilakukan ormas PKI yaitu Barisan Tani Indonesia (BTI) di Boyolali (Jawa Tengah) dan di Bandar Besty (Sumatra Timur) dengan merampas tanah-tanah milik orang lain dan dibagikan kepada anggota BTI (Land Reform). Aksi ini menimbulkan keributan dan kerusuhan di masyarakat, sehingga TNI dan polisi mengambil tindakan tegas untuk meredakan kerusuhan.
2) PKI mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk angkatan kelima, di samping keempat angkatan dalam ABRI yang telah ada (AD, AL, AU dan kepolisian). Angkatan kelima terdiri atas anggota-anggota organisasi massa yang dipersenjatai. Tujuannya jelas, agar PKI mempunyai kekuatan bersenjata untuk menandingi ABRI. Usul PKI ini ditolak oleh ABRI, maka usaha PKI gagal.
3) PKI berusaha menghancurkan lawan-lawan politiknya. Di antara partai-partai politik yang masih berani menghadapi teror PKI adalah Partai Murba. PKI berhasil mempengaruhi presiden, sehingga Partai Murba dibubarkan (1964).

Di samping itu PKI berhasil memecah belah PNI yaitu:
a) PNI yang dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo dan Ir. Surakhman merupakan PNI yang terpengaruh oleh PKI.
b) PNI yang dipimpin oleh Osa Maliki dan Prof. Usep Ranawijaya merupakan PNI yang berhaluan marhaenis sejati.
4) PKI mengajukan tuntutan kepada presiden untuk membentuk kabinet Nasakom. Tuntutan itu dikabulkan, namun orang-orang PKI tidak memegang suatu departemen. Mereka hanya sebagai menteri negara (menteri tanpa potofolio).
5) Di bidang militer PKI berusaha untuk mendoktrinasikan perwira-perwira dengan ajaran komunisme dan menyusup di kalangan ABRI.
6) PKI menyebarkan isu tentang “Dewan Jenderal” yang akan memberontak terhadap pemerintah.
7) PKI mengadakan latihan militer yang diikuti oleh Pemuda Rakyat dan Gerwani


b. Bidang Sosial dan Budaya
Dalam bidang sosial dan budaya, PKI berusaha mendominasi kegiatan-kegiatan dengan mendirikan organisasi massa, di antaranya adalah :
1) Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Lekra adalah lembaga kesenian yang dibentuk oleh PKI dalam rangka menanamkan ajaran-ajaran komunis.
2) Pemuda Rakyat (PR)
3) Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)
4) Barisan Tani Indonesia (BTI)

Sekian materi mengenai Masa Pra G 30 S/PKI, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment